Sensasi Unik: Empat Moda Transportasi untuk Perjalanan Mudik dari Banjarmasin hingga Surabaya via Bali

bogorpedia.id , Banyuwangi - Awan gelap menyelimuti Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di kota Banjarbaru saat siang hari pada Jumat, 21 Maret 2025. Dalam ruangan kedatangan domestik bernomor 10, ribuan penumpang berbaris panjang untuk menanti dipanggil naik ke pesawat Lion AirJT 845 jurusan Banjarmasin -Denpasar. Saya sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak penumpang tersebut, beberapa orang ingin terbang menuju tujuan mereka. mudik Idul Fitri Lebaran 2025 dari Banjarmasin melalui Pulau Bali.

Untuk saya yang pulang kampung ke Kabupaten Banyuwangi , rute penerbangan dari Banjarmasin ke Denpasar menjadi opsi ideal mengingat biaya tiket pesawat untuk rute Banjarmasin menuju Surabaya yang semakin meningkat menjelang Idul Fitri. Lokasi kabupaten Banyuwangi berada di bagian timur pulau Jawa, persis di sebelah barat Pulau Bali dan hanya dipisahkan oleh Selat Bali.

Di luar Lion Air, maskapai Air Asia juga mengoperasikan penerbangan antara Banjarmasin dan Denpasar serta arah berlawakanannya. Saya mendapatkan tiket untuk jalur tersebut dengan biaya sebesar Rp 897 ribu. Di sisi lain, tarif tiket dari Banjarmasin ke Surabaya telah meningkat dua kali ganda. Bahkan demikian, masih harus dilakukan transit. Akan tetapi, kenyamankah petualangan sesungguhnya baru dimulai ketika pesawat mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Bali .

Pesawat JT 845 terlambat sekitar beberapa menit dari perkiraan waktu tibaannya. take off Pada pukul 12.25 WITA, pesawat pun baru take off pada pukul 12.50 WITA sebelum akhirnya mendarak dengan selamat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 14.00 WITA. Segera setelah turun dari pesawat, tidak ada kesempatan untuk bersantai lantaran harus langsung mempersiapkan diri menuju ke tujuan selanjutnya melalui sistem transportasi gabungan yang menghubungkan pulau Bali dan Pulau Jawa; ini mencakup naik bus publik, menggunakan feri dari Pelabuhan Gilimanuk hingga Pelabuhan Ketapang, serta perjalanan kereta api Mutiara Timur lintasan Stasiun Ketapang sampai Stasiun Kalisetail.

Jangan naik bus dari Denpasar menuju Pelabuhan Gilimanuk

Saya harus cepat bergerak menuju area pengambilan bagasi untuk menghindari ketinggalan bus minibuss jurusan Terminal Ubung di Kota Denpasar hingga Pelabuhan Gilimanuk, yang ada di Kabupaten Jembrana. Jam 14:30 waktu setempat, saya memilih untuk menggunakan layanan taksi pribadi dengan biaya sepuluh juta rupiah dari bandara sampai Terminal Ubung. Harga tersebut cukup terjangkau lantaran supirnya juga akan kembali kerumah lewat jalur itu.

Bus mini sering dikenal sebagai bus Bumel, dengan jadwal keberangkatan teratur antara Terminal Ubung – Pelabuhan Gilimanuk dan sebalikanya. Istilah "Bumel" merupakan singkatan untuk Bus Untuk Masyarakat Ekonomi Lemah. Kendaraan tersebut tampak usia karena fisiknya yang sudah menggembung dan kusam, suara mesin keras serta asap keluar dari knalpot. Meski demikian, air conditioner (A/C) tidak terlalu dingin. Meskipun demikian, beberapa bis kecil telah mengalami pembaruan pada armadanya untuk transportasi.

Sebelum menuju ke terminal, saya telah menghubungi supir Bus Megah, salah satu pemilik kendaraan milik swasta yang melayani rute Terminal Ubung – Pelabuhan Gilimanuk. Bis ini dijadwalkan berangkat pada pukul 16.00 WITA. Supir bis tersebut menyarankan agar saya segera pergi ke terminal karena kapasitas Bus Megah sudah terpenuhi.

Setelah melakukan perjalanan selama satu jam dari bandara, akhirnya pada pukul 15.30 WITA, saya sampai di Terminal Ubung. Seperti yang diduga, bus Megah telah berangkat menuju Gilimanuk. Opsi tunggal untuk keberangkatan pukul 16.00 WITA adalah Bus Buana Raya. Untungnya, hanya tersisa tiga tempat duduk kosong dalam bis tersebut. Saya memesankan salah satunya kepada kondektur bus. Tarif tiket naik sedikit, menjadi Rp 70 ribu dari sebelumnya Rp 60 ribu. peak season .

Saya mengerti bahwa tanggal 21 Maret bertepatan dengan awal masa liburan siswa sekolah, dekat dengan peringatan hari Nyepi, serta menjelang momentum pulang kampung untuk lebaran Idul Fitri. Kabin bus Bumel ini terasa sesak dan tempat duduknya cukup ketat, hal itu sebanding dengan harga tiket yang dipatok.

Di luar transportasi penumpang, Buana Raya juga membawa berbagai jenis barang dan paket pengiriman. Beberapa bagian belakang bus penuh dengan tumpukan kotak karton. Saya perlu sabar saat naik Bus Bumel karena sering kali beristirahat untuk melepaskan penumpang serta kiriman paket, terlebih lagi di wilayah Kabupaten Jembrana dan Kota Negara. Karena itu, diperlukan waktu sekitar 4,5 jam bagi Bus Bumel untuk mencapai jarak total 123 kilometer dalam satu rute.

Menyeberang ke Banyuwangi

Pada pukul 20:20 WITA, bus tersebut mulai mendekati kawasan Pelabuhan Gilimanuk. Antrian kendaraan telah membentang sekitar 500 meter hingga ke gerbang masuk pelabuhan. Kalau saya tetap tinggal di dalam bus, pastinya akan sangat susah untuk bisa mencapai kereta Mutiara Timur yang jadwal keberangkatan-nya adalah pada pukul 22:00 WIB dari Stasiun Ketapang, Banyuwangi. Pasalnya, perjalanan feri antara Gilimanuk dan Ketapang membutuhkan waktu minimal satu jam.

Saya memutuskan mengeluarkan uang sebesar Rp20 ribu untuk menyewa ojek agar dapat melewati kemacetan dan sampai lebih cepat ke Terminal Penumpang Pelabuhan Gilimanuk. Sambil menuju pelabuhan, saya membeli tiket perjalanan ferry dari beberapa counter yang tersedia. Untuk harga yang lebih terjangkau, kamu bisa mendapatkan tiket melalui aplikasi Ferizy. Pada waktu tepat yaitu pukul 21.00 WITA atau setara dengan pukul 20.00 WIB, kapal pun meninggalkan dermaga tujuan kita adalah Pelabuhan Ketapang, menyeberangi Selat Bali.

Cuaca pada malam tersebut amat mendukung dengan arus perairan Selat Bali relatif tenang. Seperti diketahui, Selat Bali dikenal memiliki aliran sungai yang kuat serta sering terjadi tiupan angin kencang. Setelah satu jam, tepatnya pukul 21:00 Waktu Indonesia Bagian Barat, kapal ferry berisi banyak kendaraan pun merapat ke Dermaga Pelabuhan Ketapang. Kemudian saya segera mengambil langkah cepat menuju Stasiun Ketapang guna membeli tiket secara langsung. go show Rute dari Stasiun Ketapang ke Stasiun Kalisetail berbiaya Rp55 ribu. Waktu perjalanan antara pelabuhan dan stasiun kurang lebih hanya 10 menit.

Naik Kereta ke Surabaya

Saya merasa lega karena kapal sudah berlabuh satu jam sebelum keberangkatan kereta Mutiara Timur yang menghubungkan Stasiun Ketapang dengan Stasiun Pasar Turi di Surabaya. Waktu satu jam itu lebih dari cukup untuk bersantai dan menunggu jadwal kereta sambil merefresh diri sebentar di stasiun tersebut.

Estafet perjalanan jauh dari Banjarmasin hingga Banyuwangi akhirnya selesai saat kereta api sampai di Stasiun Kalisetail tepat pukul 23.00 WIB pada hari Jumat, tanggal 21 Maret 2025. Perjalanan pulang untuk menyambut Idul Fitri 1446 Hijriah ini cukup menguras tenaga lantaran Anda harus memadukan empat jenis angkutan umum dengan tenggat waktu yang amat sempit.

Posting Komentar untuk "Sensasi Unik: Empat Moda Transportasi untuk Perjalanan Mudik dari Banjarmasin hingga Surabaya via Bali"