Mengungkap Rahasia Komunikasi Lewat Pertanyaan Cerdas dari Orang Menarik dalam Obrolan Santai

Berkomunikasi lewat percakapan informal dapat menjadi sedikit membingungkan sesekali, terlebih lagi ketika kita tidak tahu bagaimana mengawali pembicaraan agar hubungan berjalan baik. Mungkin kita kerap kali hanya fokus pada pertanyaan-pertanyaan umum dan akhirnya tak ada diskusi mendalam tentang orang lain.

Sebenarnya, mereka yang dikenal sebagai pembicara hebat cenderung memiliki kebiasaan unik dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu sehingga percakapan menjadi semakin menarik. Seperti memiliki formula magis untuk menciptakan dialog yang mendalam serta menyenangkan antara dua pihak. Berdasarkan artikel dari Geediting.com pada hari Kamis (08/05), ada beberapa tipe pertanyaan yang secara psikologis umumnya ditanyakan oleh orang-orang ini selama obrolan santai.

1. Pertanyaan di Balik Hiasan Kata-Kata Sepele

Salah satu karakteristik unik mereka adalah kemampuan untuk keluar dari rutinitas percakapan biasa seperti membicarakan cuaca atau aktifitas sehari-hari. Mereka dengan sengaja menanyakan hal-hal yang memungkinkan lawan bicara untuk menceritakan aspek pribadi atau lebih dalam tentang dirinya sendiri.

2. Pertanyaan yang Menggambarkan Kepedulian Sejati

Rasa penasaran yang tulus tentang pemikiran, emosi, atau pengalaman seseorang dengan jelas terlihat dari jenis pertanyaan yang mereka ajukan. Mereka bukan sekadar bertanya untuk menjaga norma sosial, tetapi sungguh-sunguh ingin mengerti dunia melalui perspektif pribadi lawan bicara mereka.

3. Pertanyaan yang Menjelajahi Emosi atau Alasan Dibaliknya

Sebagai gantinya dari hanya bertanya tentang apa yang telah dilakukan, mereka lebih condong untuk mencari tahu alasan di balik aktivitas tersebut atau cara perasaan orang lain terhadapnya. Hal ini memperdalam aspek emosi dalam dialog dan membuat pihak lain merasa dipahami sepenuhnya serta dihargai.

4. Pertanyaan yang Coba Menggali Hubungan Lebih Intim

Maksud dari pertanyaan-pertanyaannya biasanya adalah untuk mengidentifikasi poin-poin umum, kesetaraan, atau momen-momen shared yang dapat digunakan sebagai dasar untuk hubungan yang semakin dekat. Mereka dengan sengaja mencari ikatan antara narasi-narasi tersebut guna membentuk perasaan kedekatan hangat saat percakapan sedang tidak formal dan cair.

5. Pertanyaan yang Memacu Balasan atau Cerita Berkelanjutan

Mereka menjauhi pertanyaan-pertanyaan yang dapat direspon hanya dengan 'iya' atau 'tidak', sebab hal tersebut akan membunuh arus percakapan dengan cepat. Di sisi lain, mereka membuat pertanyaan terbuka agar pembicara lain mau berbagi detail tambahan ataupun bercerita lebih dalam lagi.

6. Pertanyaan yang Berpusat pada Nilai atau Kepentingan Individu

Mereka lebih memilih untuk tidak hanya berkutat dengan informasi dasar, melainkan membimbing pertanyaan ke arah apa yang dipandang signifikan oleh pihak lain atau apa yang sebenarnya disenangi. Hal ini mencerminkan apresiasi akan individualitas setiap orang serta merangsang perbincangan mengenai topik-topik yang sungguh berarti bagi diri mereka sendiri.

7. Pertanyaan yang bersifat Umum dan Lengkap

Mereka mahir dalam mengaplikasikan kata-kata tanya seperti 'bagaimana', 'mengapa', atau 'apa yang memicu' di permulaan pernyatan guna melebarkan peluang respons. Struktur dari jenis pertanyaan tak terbatas tersebut menciptakan kesempatan bagi pihak lain berbicara dengan semaksimal mungkin tanpa ada pembatasan sedikitpun dari si penyebut pertanyaan.

8. Pertanyaan yang Khusus Tapi Masih Santai

Walaupun berniat untuk mengeksplorasi dengan lebih mendalam, pertanyaan mereka tampak seperti obrolan biasa dan alami, bukannya interogasi. Mereka berhasil menyusun pertanyaan-pertanyaan spesifik tentang sebuah topik tanpa menjadikan suasana menjadi terlalu resmi atau membosankan bagi orang lain yang sedang diajak berbicara.

Memiliki kemampuan untuk bertanya dengan cara tertentu dapat merombak alur pembicaraan normal menjadi pengalaman pertukaran yang jauh lebih mendalam dan menyenangkan bagi setiap pihak yang berpartisipasi. Hal ini tidak hanya berkaitan dengan bagaimana seseorang berbicara, tetapi juga tentang mencerminkan hadirnya serta minat sungguhan pada cerita orang-orang di sekeliling kita.

Berbagi :