ESDM: Pensiunan LG Tidak Mengganggu Proyek Hilirisasi Nikel

.CO.ID - JAKARTA Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan tanggapannya atas pengunduran diri konsorsium asal Korea Selatan yang diketuai oleh LG dari proyek baterai mobil listrik (EV) berkapasitas US$7,7 miliar di Indonesia.
Tri Winarno, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba), menyatakan bahwa tindakan itu tidak akan menghalangi program pengolahan nikel di dalam negeri.
"Apakah dia benar-benar berniat untuk berinvestasi di sini? Jika tidak berniat, ya sudah saja. Artinya dari awal memang tidak ada niat," ujar Tri ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Senin (21/4).
"Apakah tidak masalah jika investor besar atau kecil selama mereka memiliki niat? Jika ingin mendapatkan investasi dari pihak yang lebih besar tetapi hanya omong kosong, maka mustahil," katanya.
Tri menyebutkan bahwa sejak awal, LG dan para mitranya sering kali kurang tepat waktu dalam melaksanakan rencana proyeknya.
Mereka sering kali tidak tepat waktu, bahkan telah bertahun-tahun begitu. Kamu ingin membangun sebuah rumah, lantas setelah itu seharunya... groundbreaking, "Enggak juga. Sudah berarti kalau kamu memang bukan begitu," katanya.
Walaupun belum mengumumkan nama penerus LG, Tri meyakini bahwa akan ada investator baru yang bergabung untuk mendorong program pemurnian nikel ini.
"Nanti deh kita periksa," ujarnya singkat.
Sesuai dengan laporan Yonhap News Agency pada hari Jumat (18/4), kumpulan perusahaan yang meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International, serta mitranya lainnya, telah memilih untuk mundur sepenuhnya dari usaha konstruksi jaringan suplai baterai mobil listik di Indonesia. Langkah tersebut dilakukan setelah terjadi penundaan dalam kebutuhan pasar akan kendaraan elektrik secara global, suatu situasi yang disebut "EV chasm".
Meskipun begitu, LG mengklaim masih bertahan pada komitmennya untuk melanjutkan proyek-proyek yang telah dimulai, termasuk pabrik baterai kendaraan listrik HLI Green Power di Karawang, Jawa Barat, sebagai bagian dari kerja sama dengan Hyundai Motor Group.
Indonesia adalah penghasil nikel nomor satu di dunia dan sedang berupaya memajukan revolusi industri dengan mengembangkan sektor ekosistem kendaraan listrik. Pengembangan hilirisasi nikel masih menjadi fokus utama dalam peta jalan energi nasional.
Posting Komentar untuk "ESDM: Pensiunan LG Tidak Mengganggu Proyek Hilirisasi Nikel"