Rancang Masa Depan Teknologi Indonesia: Data Streaming World Tour Luncurkan Stasion Pertama di Jakarta

, JAKARTA - Perusahaan berbasis teknologi dari Amerika Serikat bernama Confluent, Inc, baru saja menyelenggarakan sebuah acara terkini. Data Streaming World Tour di Jakarta.

Ahli teknologi, pembuat produk, serta pemimpin bisnis di Indonesia berkumpul untuk menyelidiki bagaimana aliran data secara real time dapat mengubah wajah inovasi digital negeri ini.

Banyak perusahaan diketahui semakin berpindah ke kemampuan pengolahan data secara real-time sesuai dengan perkiraan bahwa ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan meroket hingga mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025.

"Indonesia adalah salah satu negeri yang memiliki ekonomi digital sangat aktif di kawasan Asia Tenggara," ungkap Area Vice President, Asia dan ANZ, Confluent , Rully Moulany di Menteng, Jakarta Pusat, baru saja terjadi.

Berkembangnya e-commerce, bank digital, serta aplikasi serba guna di Indonesia telah menghasilkan pertumbuhan signifikan dalam kebutuhan untuk platform streaming data.

Rully Moulany mengungkapkan bahwa timnya ikut serta dalam mendukung perusahaan untuk meruntuhkan dinding pemisah data dan mewujudkan operasional bisnis yang terpadu dengan cepat tepat waktu.

Peserta yang mengkaji teknologi aliran data, termasuk Apache Kafka, Apache Flink, serta Apache Iceberg, dapat mereformulasi proses bisnis mereka dan mendukung kecerdasan buatan berbasis pembuatan.

"Peluncuran tur dunia Data Streaming kami di Jakarta berfokus pada pemberdayaan perusahaan di Indonesia melalui pemahaman dan sarana yang dibutuhkan," katanya.

Di waktu yang bersamaan, Information Technology Co-Lead dari PT Paragon Technology Innovation, Redha Hari Widiaprasetyo menyatakan bahwa mereka menerapkan teknologi aliran data secara real time dalam operasional perusahaan mereka.

Redha menyebutkan bahwa perusahaannya menghadapi kesulitan dalam menangani pesanan pelanggan melalui platform online saat musim puncak tiap tahun.

Peristiwa itu berlangsung disebabkan seringnya sistem Paragon mengalami downtime dikarenakan kapasitas akses yang sudah mencapai batas maksimal, sehingga pesanan pun tak dapat diproses.

Dia menyebutkan bahwa menggunakan teknologi dari Confluent memungkinkan Paragon untuk menurunkan tingkat kegagalan dalam melayani pesanan pelanggan.

Meskipun jumlahnya belum terlalu banyak, Redha menyatakan bahwa dampak dari ketidakberhasilan layanan itu cukup signifikan bagi perusahaannya.

Menurut Redha, tidak jarang pelanggan yang merasa kecewa akan mengungkapkan masalah mereka di media sosial, menyebabkan dampak negatif tambahan.

Redha menyatakan bahwa tingkat kegagalan dalam melayani permintaan pelanggan menurun dari 3% hingga 0,01% setelah memakai teknologi Confluent.

"Apabila terjadi gangguan pada sistem, maka akan muncul pesanan yang tak dapat dipenuhi dan hal itu bisa menimbulkan ketidakpuasan pelanggan. Oleh karena itu, ini mendukung kami untuk menerapkan teknologi aliran data dalam lingkungan kami saat ini," jelas Redha. (mcr31/jpnn)

Posting Komentar untuk "Rancang Masa Depan Teknologi Indonesia: Data Streaming World Tour Luncurkan Stasion Pertama di Jakarta"