GITEX Asia 2025: Pembaruan Teknologi Terbesar di ASEAN

, SINGAPURA – Pertumbuhan sektor digital di wilayah Asia Tenggara berhasil menarik perhatian para pemodal internasional yang mulai menganggap region ini sebagai lokasi ideal bagi aktivitas produksi serta hub untuk investasi.

Kehadiran kecerdasan buatan ( artificial intelligence /AI) telah membuka jalan bagi kemunculan kembali industri teknologi di ASEAN melalui berdirinya start-up-startup tersebut. startup ) baik adaptasi peraturan yang dibuat oleh pemerintahan di wilayah tersebut.

, memperoleh kesempatan menginterwiew Executive Vice President dari Dubai World Trade Centre (DWTC), Trixie LohMirmand pada waktu istirahat. GITEX Asia 2025 x Ai Everything Singapura , yang berlangsung di Marina Bay Sands Expo & Convention Centre, Singapura, pada hari Kamis (24/4/2025). Petikan selengkapnya sebagai berikut:

Apakah menurut Anda ada peluang besar di pasar Asia Tenggara, terlebih lagi dalam hal perkembangan usaha dan penanaman modal di sektor teknologi dalam wilayah tersebut?

Asia Tenggara memegang peranan vital sebagai pusat inovasi dan kecerdasan buatan. Ketika Anda menjelajahi internet, search engine Atau di wilayah ASEAN, Artificial Intelligence (AI) berada di posisi terdepan. Hal ini pun memunculkan rasa penasaran serta minat yang tinggi.

Terlebih lagi, terdapat dorongan besar dari pihak pemerintahan untuk melakukan transformasi, khususnya dalam bidang ekonomi berbasis teknologi AI. Hal ini dapat diamati di negara-negara seperti Thailand dan Filipina, tempat penggunaan luas AI meningkat signifikan, baik dalam konteks pertanian maupun perkebunan, termasuk juga aspek otomatisasi. Di sisi lain, di Indonesia sendiri, upaya memperluas aplikasi AI lebih difokuskan pada dukungan bagi UMKM dan perkembangan industri manufaktur. Sedangkan Singapura telah menyisihkan anggaran sebesar 500 juta dolar dalam merancang jalur strategis pengimplementasian AI-nya.

Di area ini pun terdapat banyak bakat digital yang berkembang pesat dan ditingkatkan. Hal ini bukan sekadar tentang cara mengaplikasikan kecerdasan buatan (AI), melainkan juga tentang cara menciptakan AI, dengan bantuan beragam perusahaan rintisan bernilai miliaran dolar di region tersebut.

Dengan demikian, dari beberapa poin tersebut, kita bisa mengamati bahwa wilayah ini sedang dalam proses pemulihan. Kecerdasan Buatan telah memperkuat posisinya secara kompetitif. Sehubungan dengan itu, ini merupakan waktu yang ideal bagi pihak berwenang di daerah ini untuk merevisi regulasi demi menyongsong perkembangan teknologi yang ada di seluruh penjuru dunia.

Thailand menurut saya merupakan negara dengan daya tarik turis yang amat besar. Salah pariwisata yang tengah berkembang adalah wisata kesehatan. Pemanfaatan AI di sektor ini dapat memberikan transformasi dalam diagnosa, produktivitas, dan efisiensi, juga termasuk pelatihan bagi profesional di bidang kesehatan.

GITEX Asia yang bakal digelar di Thailand tahun ini diproyeksikan akan memberi dampak besar untuk mempercepat pertumbuhan sektor ini serta mendorong perkembangannya, termasuk penyesuaian dan penyempurnaan teknologi khususnya dalam bidang aplikasi kecerdasan buatan.

Mengapa Anda memutuskan untuk mengembangkan bisnis di ASEAN?

Tujuan dari GITEX adalah untuk meningkatkan jaringan komunitas secara global. Bagi siapa saja yang terlibat dalam dunia teknologi, di manapun lokasinya, acara ini memberikan kesempatan serta kemungkinan untuk bersosialisasi. Sebagaimana telah saya sampaikan sebelumnya, kehadiran AI menimbulkan minat kuat bagi para pemain industri untuk bekerja sama.

Hal ini penting bukan hanya untuk mengikuti tren perkembangan teknologi terkini, namun juga untuk mengetahui bagaimana peraturan dalam industri tersebut diterapkan hari ini. Ini karena setiap negara memiliki kebijakan masing-masing tentang penggunaan AI. Di satu sisi lagi, jika seseorang berniat menciptakan suatu produk, tujuannya pastinya agar bisa dipasarkan dan diedarkan di pasar internasional.

Dengan demikian, kita memilih untuk menyelenggarakan GITEX di area tersebut. Ini bisa memberikan kesempatan bagi banyak perusahaan untuk menemukan potensi kolaborasi baru, entah bersama sektor pemerintahan atau pun swasta.

Melihat kondisi dunia sekarang, apa dampaknya terhadap kerjasama itu?

Saya kira AI tidak akan terpengaruh oleh risiko-risiko tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa teknologi telah menjadi bagian dari agenda untuk negara, kawasan, maupun ekonomi di berbagai belahan dunia.

AI telah menjadi modal besar. Setiap wilayah ingin menjadi peringkat atas dalam hal ini. Setiap orang ingin berhubungan dan bergerak maju untuk mengembangkan ini. Oleh karena itu, kami menghadirkan wadah ini untuk berkolaborasi dan bekerja sama.

Maka ketika kamu bersaing, kamu masih perlu bekerja sama, terutama dengan orang-orang yang sudah ada di garda terdepan. Kerjasama seperti itu tentu akan dipertahankan guna mengembangkan kecerdasan buatan di setiap negeri.

Di luar kerjasama, apa yang Anda nantikan dari peluncuran GITEX di Singapura, Thailand, dan Vietnam?

Kita berharap membuka kesempatan bagi para pemain utama dalam sektor teknologi, khususnya AI, supaya bisa membangun kolaborasi serta mengembangkan usahanya lebih jauh lagi. Kawasan ini, yaitu Asia Tenggara, dipenuhi dengan semangat dan potensi besar.

Jumlah penduduknya sangat besar, sementara itu sistem pemerintahan sedang berkembangan agar bisa beradaptasi. Kedaulatan wilayah tersebut semakin bersahabat dan transparan dalam hal penarikan investasi demi menyusuri perkembangan yang sama seperti di Eropa ataupun Amerika.

Inilah alasan utama kami untuk menghadiri acara di Singapura tersebut. hub Dari wilayah tersebut, Vietnam, yang memiliki jumlah penduduk banyak, mempunyai potensi untuk berkembang. Dengan bantuan dari pemerintahnya, negara ini dapat meningkatkan kekuatan di bidang ekonomi digital.

Dengan meninjau beberapa sisi tersebut, hal ini menjadi daya tarik bagi para investor internasional, korporasi multinasional, serta pakar teknologi. Mereka sangat terpaku pada wilayah ini yang diperkuat oleh generasi pemuda. Tambahan pula, upaya meningkatkan ekosistem kecerdasan buatan pun sangat bergantung pada kontribusi dari bakat muda ini.

Apakah terdapat sesi spesifik untuk mengungkapkan informasi tentang investasi diGITEX Vietnam 2026?

Yang akan kita lakukan di Vietnam hampir sama dengan apa yang telah dilaksanakan di Singapura serta berbagai tempat lain di seluruh dunia. Di Vietnam, tujuan kita bukan hanya membangun keberadaan bagi perusahaan teknologi saja, melainkan juga menarik para peneliti untuk bergabung.

Ini disebabkan adanya berbagai riset aktif di Vietnam, serta industri manufaktur yang terus maju. Tambahan lagi, proses produksi semikonduktor sedang dimasukkan bersamaan dengan teknologi AI. Terdapat juga diskusi mengenai fintech, keberlanjutan lingkungan, agroteknologi, dan bidang kesehatan. Dari konteks tersebut, tampak jelas bahwa AI merupakan elemen sentral dalam strategi perubahan nasional Vietnam.

GITEX Vietnam akan digelar dalam rangka Pekan Inovasi dan Investasi Vietnam. Oleh karena itu, bisa dibayangkan bahwa acara ini akan menjadi momen penting bagi para investor, peneliti, serta produsen yang ingin berpartisipasi dan memperoleh kesempatan di sana.

Saya sangat yakin bahwa pada acara GITEX Vietnam, akan ada pengungkapan tentang penyesuaian aturan dan kemitraan baru yang bakal terjalin sepanjang kegiatan itu berlangsung. Ini menunjukkan cara Vietnam bertindak dalam kolaborasi di skala internasional.

Selain Vietnam, daerah mana yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan GITEX selanjutnya?

Selalu siap menyambut dunia internasional, kita gencar mencari kerja sama dengan semangat serta tekad yang kuat untuk memperbaiki lingkungan [digital] mereka. Tujuan utama kita ialah menjamin adanya ruang bagi setiap individu untuk berkembang dan bersinergi secara luas dengan para pemain lainnya.

AdakahrencanauntukmengadakandalamdIbukota?

Semoga saja, kita dapat berkunjung ke Indonesia.

Pewawancara: Lukas Hendra T.M

Posting Komentar untuk "GITEX Asia 2025: Pembaruan Teknologi Terbesar di ASEAN"