ZMedia Purwodadi

Waspada! ChatGPT Palsu Jebak Banyak Orang dalam Serangan Siber Berkedok AI Populer

Daftar Isi
Ancaman Siber 2025 Meledak: Penjahat Gunakan ChatGPT Palsu untuk Serang UMKM

Ancaman Siber 2025 Meledak: Penjahat Gunakan ChatGPT Palsu untuk Serang UMKM

Ilustrasi malware menyamar sebagai ChatGPT dan ancaman AI terhadap UMKM di 2025

Sumber: MSN | Tanggal: 1 Juli 2025

BOGORPEDIA – Popularitas Artificial Intelligence (AI) seperti ChatGPT melonjak di tahun 2025. Namun di balik inovasi, muncul ancaman yang tak kalah canggih.

Penjahat siber kini menyamar sebagai aplikasi AI ternama dan menargetkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh dunia.

Kaspersky Temukan Ribuan UMKM Jadi Korban Malware Berkedok AI

Menurut laporan Kaspersky, sekitar 8.500 pengguna dari sektor UMKM telah menjadi korban malware sepanjang enam bulan pertama 2025.

Serangan dilakukan melalui file jahat yang menyamar sebagai layanan AI populer seperti ChatGPT, DeepSeek, dan aplikasi produktivitas seperti Zoom dan Microsoft Office.

Pakar keamanan siber memperingatkan, para pelaku memilih platform yang sedang viral untuk menjebak korban secara masif dan cepat.

Lonjakan Ancaman yang Meniru AI: ChatGPT Palsu Naik 115 Persen

Dalam empat bulan pertama 2025, ditemukan 177 file malware mengatasnamakan ChatGPT dan 83 file lainnya meniru DeepSeek.

Angka ini meningkat drastis 115 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa pelaku siber makin lihai menggunakan nama besar AI sebagai senjata tipu daya.

Zoom dan Microsoft Office Juga Jadi Target Peniruan

Tak hanya AI, aplikasi kolaborasi kerja seperti Zoom, Microsoft Teams, dan Google Drive juga jadi sasaran penipuan digital.

File palsu yang meniru Zoom mencapai 1.652 kasus, meningkat hampir 13 persen. Zoom bahkan menyumbang 41 persen dari total file palsu.

Outlook, PowerPoint, Excel, dan Word ikut terdampak, menjadikannya sebagai alat penyebar malware favorit karena sering digunakan oleh UMKM.

Jenis Malware yang Mengincar UMKM

  • Downloaders: Mengunduh malware tambahan ke perangkat korban tanpa disadari.
  • Trojan: Menyamar sebagai software biasa, tetapi mencuri data pribadi atau bisnis.
  • Adware: Membanjiri pengguna dengan iklan tidak diinginkan dan memperlambat sistem.

Modus Phishing dan Spam Semakin Canggih

Penipuan tidak hanya menyasar perangkat. Email phishing dan spam kini tampil lebih meyakinkan dengan janji-janji menggiurkan.

Salah satu contoh: pesan tentang layanan iklan otomatis di platform X (dulu Twitter), padahal tujuannya mencuri akun Google milik korban.

Email Palsu Kini Disusupi Konten AI

Spam berbasis AI makin marak. Tawaran otomatisasi proses bisnis, reputasi daring, hingga invoice palsu kini dibuat lebih persuasif.

Semua tampak profesional dan bermanfaat, padahal ujungnya menjebak pengguna yang kurang waspada.

Tips Melindungi UMKM dari Ancaman Siber Bermodus AI

  • Selalu unduh aplikasi hanya dari sumber resmi seperti situs perusahaan atau toko aplikasi terpercaya.
  • Gunakan software antivirus dan aktifkan firewall di seluruh perangkat kerja.
  • Hindari membuka tautan atau lampiran email dari pengirim tak dikenal.
  • Lakukan pelatihan dasar keamanan siber kepada seluruh karyawan.
  • Perbarui sistem dan aplikasi secara rutin untuk menutup celah keamanan.

Penjahat Siber Tak Lagi Mengandalkan Teknik Lama

Serangan digital kini semakin beradaptasi dengan tren dan teknologi terbaru seperti AI.

Yang terlihat seperti ChatGPT bisa saja merupakan malware mematikan yang menyamar demi mencuri data Anda.

UMKM Wajib Meningkatkan Literasi Digital

UMKM harus lebih waspada karena mereka menjadi sasaran empuk berkat keterbatasan sistem keamanan.

Literasi digital menjadi kunci utama dalam menghadapi gelombang ancaman siber 2025 yang makin kompleks.


Posting Komentar