Kisah Sharen, Mahasiswi Indonesia yang Menjalani 8 Pekerjaan di Jepang untuk Biaya Hidup
Gila! Mahasiswa Indonesia di Jepang Ini Sukses Kerja 8 Paruh Waktu Sekaligus Sambil Kuliah
Bogorpedia - Sementara banyak mahasiswa bergulat dengan tugas kuliah, Sharen Graciella Erisimo (21) membagi waktunya untuk kuliah dan delapan kerja paruh waktu di Jepang. Mahasiswa Indonesia di Ritsumeikan APU ini membuktikan kerja keras bisa beriringan dengan prestasi akademik.

Sharen Graciella di kampus Ritsumeikan APU, Beppu. (Sumber: Dokumen Pribadi, 22 Juni 2025)
Dari Bogor ke Beppu: Perjalanan Mahasiswa Indonesia di Jepang
Sharen menempuh pendidikan di Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) dengan beasiswa parsial. Beasiswa tersebut hanya menanggung 80% biaya kuliah, tidak termasuk biaya hidup.
Dia harus mandiri mengatur keuangan untuk sewa apartemen dan kebutuhan sehari-hari. Tantangan ini memaksa Sharen berpikir kreatif sejak awal kedatangannya di Jepang.
Strategi Bertahan Hidup Mahasiswa Indonesia di Negeri Sakura
Sharen memulai dengan beasiswa Jasso untuk uang saku selama setengah tahun pertama. Namun, itu tidak cukup untuk menutup semua kebutuhan hidup mahasiswa di Jepang.
Dia kemudian mengembangkan strategi multi-pendapatan dengan kerja paruh waktu. Keputusan ini diambil setelah pindah dari asrama ke apartemen pribadi.
Delapan Kerja Paruh Waktu yang Diemban Sekaligus
Sharen telah menjelajahi delapan pekerjaan berbeda selama 2,5 tahun di Jepang. Dia memulai sebagai petugas kebersihan hotel dengan pertimbangan khusus.
Pekerjaan pertama sengaja dipilih yang tidak membutuhkan komunikasi verbal intensif. Kemampuan bahasa Jepangnya masih terbatas di awal masa studi.
1. Housekeeping Hotel
Pekerjaan pertama Sharen di industri perhotelan Jepang. Memberikan pemahaman mendalam tentang budaya kerja ketepatan.
2. Pelayan Restoran Tradisional
Sharen masih bertahan di pekerjaan ini hingga sekarang. Kesempatan praktik bahasa Jepang langsung dengan pelanggan lokal.
3. Guru Bahasa Inggris Anak-Anak
Mengajar anak Jepang usia 3-11 tahun setelah kemampuan bahasa meningkat. Pengalaman yang menguji kesabaran dan kreativitas.
4. Campus Ambassador
Memperkenalkan lingkungan kampus kepada institusi lain. Membangun jaringan profesional sejak dini.
5. Teaching Assistant (Asisten Dosen)
Membantu kelas bahasa Inggris dan Multicultural Cooperative Workshop. Prestasi akademik yang membanggakan.
6. Intern di International Admission Office
Menyelenggarakan webinar untuk calon mahasiswa internasional. Juga membuat konten promosi kampus.
7. Content Creator TikTok
Membagikan tips akademik dan kehidupan di Jepang melalui @sharengraciellaa. Menjadi sumber penghasilan pasif.
8. Penerjemah Dokumen Akademik
Proyek sampingan menerjemahkan dokumen Inggris-Jepang. Memanfaatkan kemampuan bilingual secara profesional.
Kunci Sukses Kuliah Sambil Kerja di Jepang
Sharen mengatur ketat jadwal kerja paruh waktu sesuai beban kuliah. Dia mengurangi jam kerja saat ujian atau tugas menumpuk.
Prioritas utama tetap prestasi akademik meski memiliki banyak pekerjaan. Disiplin waktu menjadi senjata utama Sharen.
Perburuan Beasiswa Kuliah di Jepang
Sharen tidak berhenti pada beasiswa awal yang diterimanya. Dia terus mencari peluang beasiswa tambahan untuk meringankan beban.
Prosesnya tidak selalu mulus dengan beberapa kegagalan di tengah jalan. Namun, Sharen menjadikan penolakan sebagai motivasi.
Kegigihannya akhirnya berbuah Beasiswa Rotary Yoneyama sejak semester 6. Prestasi akademik yang konsisten menjadi kunci keberhasilannya.
Pelajaran Berharga dari Kerja Paruh Waktu
Setiap pekerjaan memberi Sharen wawasan baru tentang budaya kerja Jepang. Pengalaman sebagai petugas kebersihan khususnya membuka matanya.
"Pekerjaan tersebut meningkatkan empati saya terhadap pekerja jasa," ujarnya. Sharen belajar menghargai setiap profesi di masyarakat.
Pentingnya Kemampuan Bahasa Jepang
Sharen menekankan pentingnya penguasaan bahasa untuk kerja paruh waktu. Tingkat kemahiran menentukan jenis pekerjaan yang bisa diakses.
Sekarang banyak pekerjaan terbuka untuk mahasiswa internasional. Restoran dan supermarket termasuk yang paling ramah pemula.
Strategi Sharen untuk Mahasiswa Indonesia di Jepang
Sharen membagikan tips berdasarkan pengalaman langsungnya:
1. Mulai dari Pekerjaan Sederhana
Pilih pekerjaan sesuai level kemampuan bahasa awal. Housekeeping atau stocker supermarket bisa menjadi pilihan tepat.
2. Tingkatkan Kemampuan Secara Bertahap
Setelah bahasa membaik, beralih ke pekerjaan yang membutuhkan interaksi. Seperti pelayan restoran atau toko retail.
3. Manfaatkan Kesempatan di Kampus
Lowongan asisten dosen atau bagian administrasi biasanya lebih fleksibel. Cocok untuk mahasiswa internasional.
4. Jaga Keseimbangan Akademik
Batasi jam kerja maksimal 28 jam/minggu sesuai aturan visa. Prioritaskan kuliah saat masa ujian.
5. Bangun Jaringan Profesional
Setiap pekerjaan adalah kesempatan membangun koneksi. Relasi bisa membuka peluang baru di masa depan.
Dampak Positif Kerja Paruh Waktu
Pengalaman kerja meningkatkan kepercayaan diri Sharen secara signifikan. Kemampuan komunikasi dan manajemen waktunya berkembang pesat.
Jaringan profesional yang dibangun menjadi aset berharga. Beberapa kontak bahkan membantu perburuan beasiswanya.
Pesan untuk Mahasiswa Indonesia di Jepang
Sharen mendorong mahasiswa Indonesia untuk berani mencoba kerja paruh waktu. Selain membantu keuangan, ini pengalaman berharga.
Menurutnya, kemampuan bahasa akan berkembang natural melalui interaksi kerja. Pengalaman ini juga memperkaya CV setelah lulus.
Rencana Masa Depan Setelah Lulus
Sharen berencana bekerja di perusahaan Jepang-Indonesia setelah lulus. Pengalaman kerja paruh waktunya menjadi nilai tambah.
Dia juga ingin membantu lebih banyak mahasiswa Indonesia di Jepang. Melalui platform digital dan program mentoring.
Posting Komentar