Digital Detox: 7 Cara Sederhana Mengurangi Kecanduan Gadget dan Menjaga Kesehatan Mental
Digital Detox: 7 Cara Sederhana Mengurangi Kecanduan Gadget dan Menjaga Kesehatan Mental
Jakarta, 1 Juli 2025 – Pernah merasa lelah hanya karena terlalu sering melihat layar ponsel? Atau cemas jika tidak mengecek notifikasi dalam 10 menit terakhir? Itu bisa jadi tanda kamu butuh digital detox.

Sumber gambar: Unsplash
Apa Itu Digital Detox?
Digital detox adalah proses mengurangi atau menghentikan sementara penggunaan perangkat digital, terutama smartphone, media sosial, dan laptop, untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, gangguan tidur, dan kelelahan mata.
Mengapa Kita Perlu Melakukan Digital Detox?
Sebuah studi dari Universitas Stanford menunjukkan bahwa seseorang rata-rata menyentuh ponselnya sebanyak 2.617 kali per hari. Angka ini melonjak pada kelompok usia 18–35 tahun.
“Digital overload dapat membuat otak kelelahan, mempengaruhi produktivitas, bahkan merusak hubungan sosial,” ungkap Dr. Laksmi Pertiwi, psikolog klinis dari Jakarta.
7 Cara Sederhana Digital Detox yang Bisa Kamu Coba
1. Jadwalkan Waktu Bebas Layar (Screen-Free Time)
Tentukan waktu harian di mana kamu benar-benar menjauh dari gadget, misalnya saat sarapan, makan malam, atau 1 jam sebelum tidur.
2. Gunakan Mode Fokus atau Jangan Ganggu
Aktifkan fitur Focus Mode di ponsel saat bekerja, belajar, atau bersama keluarga agar kamu tidak terganggu oleh notifikasi.
3. Kurangi Aplikasi Tidak Penting
Hapus aplikasi media sosial atau game yang membuat kamu terlalu lama menatap layar. Gunakan versi desktop jika perlu.
4. Atur Notifikasi Secara Selektif
Matikan semua notifikasi yang tidak penting. Fokus hanya pada pesan atau panggilan penting.
5. Ganti Aktivitas Digital dengan Kegiatan Fisik
Alihkan waktu layar ke aktivitas seperti membaca buku fisik, jalan santai, berkebun, atau olahraga ringan.
6. Gunakan Aplikasi Pelacak Waktu Layar
Aplikasi seperti Digital Wellbeing, Forest, atau RescueTime bisa membantu kamu memonitor dan mengatur penggunaan gadget secara bijak.
7. Libatkan Keluarga dan Teman
Ajak orang terdekat ikut melakukan digital detox agar kamu tidak merasa sendirian dan bisa saling mengingatkan.
Dampak Positif Setelah Digital Detox
Banyak orang melaporkan peningkatan kualitas tidur, suasana hati yang lebih stabil, dan hubungan sosial yang lebih hangat setelah melakukan digital detox secara rutin.
“Saya merasa jauh lebih damai sejak mengurangi media sosial. Dulu sering merasa ‘kurang’ setelah scrolling. Sekarang lebih fokus pada diri sendiri,” ujar Amira (27), karyawan swasta di Bandung.
Kesimpulan
Digital detox bukan berarti kamu harus hidup tanpa teknologi. Tapi bagaimana kamu mengatur hubungan yang sehat dengan dunia digital agar tidak merugikan kesehatan mental.
Mulailah dari langkah kecil. Sedikit demi sedikit, kamu akan merasakan manfaatnya. Tubuh dan pikiranmu akan berterima kasih.
Artikel ini berdasarkan wawancara langsung dengan psikolog dan pengalaman nyata dari pengguna yang melakukan digital detox.
Penulis: Nabila Saraswati – Editor Kesehatan & Teknologi
Kontak Redaksi: redaksi@bogorpedia.id
Posting Komentar