
Ekuitas Asuransi Umum Turun 15% di Kuartal I 2025, Ini Analisis Lengkapnya
JAKARTA – Industri asuransi umum di Indonesia tengah menghadapi tantangan berat. Berdasarkan laporan terbaru dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), total ekuitas industri mengalami penurunan sebesar 15% secara tahunan (YoY) per Maret 2025, menjadi Rp76,67 triliun.
Penyebab Penurunan Ekuitas
Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, menyampaikan bahwa beberapa perusahaan mencatatkan kinerja negatif, terutama pada:
- Asuransi kredit
- Asuransi properti
- Suretyship
Premi bruto sektor properti turun 14,1% YoY, sementara suretyship bahkan anjlok 37,6% YoY. Premi bruto asuransi kredit stagnan di 0,3%.
Data Lengkap Kuartal I 2025
- Total premi bruto industri: Rp30,53 triliun (tumbuh 0,3% YoY)
- Klaim bruto: Rp10,98 triliun (naik 4,8% YoY)
- Cadangan klaim: Rp247 miliar (turun 69,6% YoY)
- Total pendapatan premi: Rp32 triliun (turun 0,6% YoY)
Tanda-Tanda Pemulihan
Meski sejumlah indikator menunjukkan pelemahan, beberapa aspek justru tumbuh positif:
- Laba setelah pajak naik 36% YoY menjadi Rp3,13 triliun
- Hasil underwriting naik 28,7% YoY menjadi Rp6,18 triliun
- Total investasi naik 6,2% YoY menjadi Rp123,38 triliun
- Total aset industri tumbuh 8,3% YoY menjadi Rp254,02 triliun
Dampak PSAK 117 dan Tantangan Lain
Wakil Ketua AAUI, Trinita Situmeang, menyebut penurunan laba pada beberapa perusahaan bisa disebabkan oleh:
- Pencadangan yang meningkat
- Penerapan PSAK 117 (standar akuntansi baru)
Asosiasi sedang mengkaji lebih lanjut dampak penerapan standar ini terhadap stabilitas finansial perusahaan asuransi dan reasuransi.
Baca juga: Tren Investasi di Industri Asuransi Indonesia 2025
Posting Komentar