Mengajarkan berpuasa menjadi hal yang penting dilakukan sejak anak usia dini, Bunda. Melatih anak berpuasa ini pun bisa dilakukan secara bertahap.
Sebagai orang tua, Bunda dan Ayah memiliki kewajiban untuk mengajarkan kewajiban agama Islam, termasuk tentang puasa, dan ini disebut sebagai pendidikan dalam keluarga.
beberapa waktu lalu.
![]() |
Apa itu puasa setengah hari?
Puasa setengah hari atau yang sering disebut puasa bedug adalah puasa yang biasanya dilakukan oleh anak-anak pada bulan Ramadhan. Puasa ini dilakukan mulai dari pagi hari setelah sahur hingga sekitar jam 12.00 atau setelah waktu Dzuhur.
Pada umur tertentu, puasa setengah hari diperlukan oleh anak-anak yang belum mencapai usia dewasa. Anak-anak yang belum dewasa tidak diharuskan berpuasa penuh sehingga mereka bisa belajar beradaptasi.
Aturan Puasa Setengah Hari Menurut Islam, Berapa Usia Anak yang Diperbolehkan Melaksanakannya?
|
Hukum puasa setengah hari
Bunda Nofisah A mengatakan bahwa puasa setengah hari dapat dilakukan oleh anak untuk membantu tubuh beradaptasi dan tetap stabil meskipun berpuasa.
Menurut Ustazah Kholifatul Fauziah, M.A dari Aisyiyah, membiasakan anak menjalankan syariat-syariat Allah memiliki tahapan sesuai dengan perkembangan usia anak.
"Di antaranya tadi dari sisi usia, tidak langsung diperintahkan, 'Ayo kamu berpuasa!'. Kemudian dari sisi metode, mungkin memang benar kita menjelaskan kepada anak, bahwa puasa itu menahan lapar, menahan haus, menahan diri dari hal-hal yang sebenarnya awalnya diperbolehkan, tapi kemudian tidak boleh dilakukan saat berpuasa dari mulai terbit fajar sampai terbenam matahari," ujarnya.
"Akan memungkinkan anak untuk ikut sahur bersama karena puasanya setengah hari kemarin, karena dia sedang belajar. Ketika waktu Zuhur tiba, bedug Zuhur sudah mulai berbunyi dan azan Zuhur sudah mulai berkumandang, maka anak boleh berbuka sebentar," kata Ustazah Kholifatul.
Aturan puasa setengah hari untuk anak menurut Islam
Secara umum, Islam telah menganjurkan anak yang belum dewasa untuk berpuasa sebagai cara belajar tentang ibadah puasa. Hal ini juga bertujuan untuk mempersiapkan mereka jika mereka sudah dewasa nanti sehingga bisa menjalankan ibadah puasa secara penuh.
Menurut Abdul Wahab As-Sya'rani Islam menyarankan agar anak berpuasa dengan cara sebagai berikut.
Berikut adalah percakapan antara seorang manusia yang penasaran dan asisten kecerdasan buatan. Asisten memberikan jawaban yang bermanfaat, jelas, dan sopan kepada pertanyaan-pertanyaan manusia.
Ulama sepakat bahwa anak kecil yang tidak mampu berpuasa dan orang gila permanen tidak diwajibkan berpuasa. Tapi anak kecil diminta untuk berpuasa bila telah berusia tujuh tahun, dan dipukul jika tidak mau berpuasa ketika berusia sepuluh tahun.
Sebelum meminta anak untuk berpuasa setengah hari, ketahui terlebih dahulu aturannya, Bunda. Berikut ini deretannya:
- Puasa dimulai dari anak berusia tujuh tahun, anak di bawah itu boleh saja asal sanggup.
- Puasa setengah hari tidak boleh lagi dilakukan oleh anak berusia 10 tahun karena sudah saatnya untuk berpuasa sehari penuh.
- Ibu tetap menjelaskan bahwa puasa harusnya sehari penuh, yaitu dari sebelum berwudu sampai setelah terbitnya matahari.
Apakah seorang anak yang sudah dewasa boleh melaksanakan puasa separuh hari?
Puasa merupakan hal yang wajib dilakukan oleh mereka yang telah memenuhi syarat-syarat wajib berpuasa. Jika syaratnya tidak terpenuhi, maka tidak wajib bagi mereka untuk menjalankan puasa sehingga puasa menjadi mubah, sunnah, bahkan haram.
Saiyid Mahadhir, Lc, MA, menyebutkan bahwa para ulama telah melakukan berbagai penelitian tentang syarat-syarat yang mewajibkan seseorang untuk berpuasa, terutama di bulan Ramadhan. Berikut adalah deretannya:
- Beragama Islam
- Baligh
- Berakal
- Sehat
- Mampu
- Tidak dalam perjalanan jauh
- Pengobatan yang shalat dan berpuasa
Saat anak sudah beranjak dewasa dan mencapai usia baligh, maka mereka harus melaksanakan puasa penuh. Anak juga diperbolehkan mengundurkan puasanya ketika dalam keadaan tertentu. Misalnya saja sakit, sedang dalam perjalanan jauh, serta dalam kondisi haid atau menstruasi.
Kapan anak bisa puasa full dan berhenti puasa setengah hari menurut ajaran Islam?
Ilustrasi anak belajar berpuasa/Foto: Getty Images/ibnjaafar
|
Biasanya, anak berpuasa sepanjang hari untuk mereka yang telah dewasa fisik. Aturan yang berlaku adalah, anak yang berusia tujuh tahun boleh melaksanakan puasa setengah hari jika tidak sanggup atau sepanjang hari.
Tapi, jika mereka sudah berusia 10 tahun, anak diwajibkan berpuasa penuh meskipun mereka belum baligh, Bunda.
Menurut penjelasan dari Kitab Mizanul Kubra karya Abdul Wahab As-Sya'rani, anak yang berpuasa penuh mulai usia tujuh tahun atau setelah mencapai umur baligh.
Berbicara dengan asisten intelektual buatan manusia. Asisten memberikan jawaban yang bermanfaat, rinci, dan sopan kepada pertanyaan manusia.
Ulama sepakat bahwa anak kecil yang tidak mampu berpuasa dan orang gila permanen tidak diwajibkan untuk berpuasa. Namun, anak kecil diminta untuk berpuasa ketika berusia tujuh tahun dan diancam dengan hukuman jika tidak mau berpuasa ketika berusia sepuluh tahun.
Dokter Spesialis Anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, juga mengkonfirmasi hal ini. Ia mengatakan secara medis, anak berusia 10 tahun sudah bisa berpuasa secara penuh.
beberapa waktu lalu.
Manfaat puasa setengah hari untuk anak-anak
Berikut beberapa manfaat puasa setengah hari yang akan dirasakan anak-anak, Bunda:
1. Menurunkan berat badan
Puasa setengah hari dapat membantu mengatur berat badan anak, Bunda. Hal ini juga dapat menurunkan risiko obesitas atau kelebihan berat badan.
Selama masa puasa, Si Kecil akan belajar untuk mengendalikan nafsu makan. Selain itu, mereka juga akan membatasi asupan makanan dan minuman selama sekitar delapan jam.
2. Mengistirahatkan organ tubuh
Penggunaan energi oleh anak dilakukan oleh proses pencernaan yang menghabiskan sebagian besar energi di dalam tubuh. Ketika menggunakan energi ini, proses pencernaan bersaing dengan semua sistem dan organ lainnya, seperti sistem kekebalan tubuh, otot, dan otak.
Saat anak berpuasa, mereka bisa memberikan istirahat pada sistem pencernaan mereka. Dengan demikian, organ lainnya dapat menggunakan energi lebih banyak.
3. Mencegah penyakit dan berbagai gangguan kesehatan
Para ahli menemukan bahwa mengurangi asupan makanan di siang hari dapat membantu mencegah masalah kesehatan. Misalnya, kolesterol, penyakit jantung, dan obesitas, serta meningkatkan kesehatan mental.
.
4. Meningkatkan imunitas tubuh
Melakukan puasa setengah hari selama bulan Ramadhan dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, Bunda. Dengan demikian, mereka pun terhindar dari berbagai penyakit.
Meski hanya berpuasa sehari, Bunda harus memastikan anak mendapatkan asupan makanan yang kaya akan nutrisi. Penuhi kebutuhannya mulai dari sayuran, buah-buahan, protein, hingga karbohidrat kompleks.
5. Anak belajar mengontrol emosi
Puasa setengah hari tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tapi juga kesehatan mental Si Kecil. Dengan berpuasa, anak bisa belajar mengendalikan diri dan bersabar.
Saat anak berpuasa, Bunda bisa menjelaskan dengan bahasa yang sederhana bahwa mereka juga perlu bersabar dan menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Di sisi lain, Bunda juga bisa menggambarkan keindahan buah kesabaran ketika waktu berbuka tiba.
Posting Komentar