Berikut adalah penjelasan Alasan Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur tetap mengadakan studi banding ke Bali.
Pihak sekolah menyentuh tentang tanggal pelantikan gubernur.
Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur sekarang telah diganti.
Kepala Sekolah SMAN 1 Cianjur, Agam Supriyanta, menyatakan bahwa kegiatan study tour ke Gunung Bromo dan Bali sudah direncanakan sebelum adanya kebijakan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terkait larangan study tour.
Saya tidak memiliki informasi tentang tanggal 27/5/2025. Apakah Anda ingin mencari informasi lain?
Implementasi kurikulum merdeka dilanjutkan, berlangsung mulai Selasa (18/2/2025) hingga Senin (24/2/2025).
Sementara pelantikan Gubernur baru Jawa Barat sedang berlangsung pada Kamis (20/2/2025).
"Ketika kebijakan baru itu mulai berlaku, rombongan SMAN 1 Cianjur dan siswa yang ikut dalam kegiatan tersebut sedang dalam perjalanan menuju kota tujuan. Pada saat itu kita tidak bisa meminta mereka kembali, karena ada beberapa pertimbangan, seperti psikologis para siswa," ucapnya.
Ia juga mengatakan bahwa terdapat 78 pelajar yang tidak mengikuti kegiatan tersebut, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut tidak dianggap sebagai kegiatan yang harus diikuti.

"Siswa yang mengikuti kegiatan itu harus membayar biaya sebesar Rp 3,6 juta. Para siswa yang mengikuti outing class tersebut juga mengumpulkan uang dengan cara menabung, bahkan sebelum rombongan berangkat juga dilakukan poling dan Mou, persiapan-persiapan sudah dilakukan setahun lalu," ucapnya.
Agam mengatakan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab atas pergiannya ratusan siswa tersebut ke Bromo dan Bali. Selain itu, ia juga mengaku telah memberikan klarifikasi dan keterangan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
"Pada dasarnya kita siap melakukan perbaikan, dengan jaminan akan mematuhi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah di masa datang," ucapnya.
Akibat dari kunjungan belajar SMA Negeri 1 Cianjur ke Bali, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menonaktifkan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cianjur, Agam Supriyanta.
Dedi Mulyadi menyampaikan hal tersebut melalui video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71.
Dedi Mulyadi menyatakan keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil pemeriksaan tim Inspektorat Jawa Barat.
"Ditentukan bahwa Kepala SMA Negeri 1 Cianjur ditetapkan tidak aktif sementara karena diperlukan pemeriksaan lebih lanjut tentang berbagai kegiatan pengelolaan keuangan di SMA Negeri 1 Cianjur," kata Dedi dalam unggahannya yang dikutip Kompas.com, Kamis (27/2/2025).
Dedi Mulyadi menegaskan, langkah serupa akan diterapkan di sekolah lain jika ditemukan kesalahan dalam pengelolaan sekolah.
"Kami akan terus melakukan ini ke semua SMA dan SMK sehingga kami bisa mendapatkan rekomendasi objektif untuk kepentingan dunia pendidikan," katanya.
Sosok Agam
Menurut penelusuran SURYA.co.id, Dr. Agam Supriyanta, M.M.Pd., M.H., adalah seorang pendidik dan akademisi yang telah mengabdi lebih dari 26 tahun di dunia pendidikan Indonesia.
Ia menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Cianjur sejak 10 Juli 2020 hingga saat ini.
Selain tugasnya sebagai kepala sekolah, Dr. Agam aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan penelitian. Beliau memiliki minat khusus dalam bidang Perpustakaan Digital, Pengembangan Kurikulum, dan Pendidikan.
Hal ini terlihat dari partisipasinya di platform Academia.edu, di mana ia memiliki 242 pengikut dan telah mempublikasikan dua makalah penelitian.
Ia juga berbagi pengetahuan dan pengalamannya melalui saluran YouTube pribadinya, yang mengandung berbagai video terkait pendidikan dan profilnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Jawa Barat.
Di bawah kepemimpinannya, SMA Negeri 1 Cianjur telah mencapai berbagai prestasi, termasuk peluncuran 161 buku karya guru dan siswa sebagai bagian dari perayaan ulang tahun sekolah yang ke-61.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen Dr. Agam dalam menggalang budaya literasi di kalangan pendidik dan peserta didik.
Posting Komentar